Kerajaan Sriwijaya (Abad VII-Abad XV)
- Terletak di Sungai
Musi di Palembang,Sumatra Selatan.
Bukti – Bukti Sejarah :
1. Prasasti Kedukan Bukit
- Ditemukan di Bukit
Siguntang,Palembang.
- Berasal dari 683 M.
- Berisi tentang keterangan bahwa Raja Darma Hiyang Sri
Jayanasa berhasil menaklukkan Kerajaan Melayu dan
berhasil
memperluas kekuasaannya ke wilayah Jambi.
2. Prasasti Telaga Batu
- Ditemukan di
Palembang.
- Berisi tentang kutukan bernada ancaman dari Raja kepada
siapa saja yang tidak taat terhadap Raja Sriwijaya.
3. Prasasti Talang Tuo
- Ditemukan di Palembang.
- Berisi tentang perintah raja Dapunta Hyang untuk membangun
Taman Srisetra sebagai tempat reksreasi
rakyat Sriwijaya.
4. Prasasti Kota Kapur
- Ditemukan di Pulau Bangka.
- Berasal dari tahun 686 M.
- Berisi tentang usaha penaklukan Kerajaan Jawa karena tidak
tunduk pada Sriwijaya.
5. Prasasti Karang Berahi
- Ditemukan di daerah pedalaman Jambi.
- Berasal dari tahun 686 M.
- Berisi tentang Penguasaan Sriwijaya atas Daerah Jambi
6. Prasasti Ligor
- Ditemukan di Malaysia.
- Berasal dari tahun 775 M.
- Berisi tentang Ibukota Ligor yang berfungsi mengawasi
pelayaran
dan perdagangan di Selat Malaka.
7. Prasasti Nalanda
- Ditemukan di India bagian timur.
- Berasal dari tahun 860 M.
- Berisi tentang perintah pembangunan sebuah biara di
Nalanda
atas perintah Raja Balaputra Dewa.Dan menjelaskan
bahwa
Kerajaan Sriwijaya telah mengadakan hubungan dengan Kerajaan
Pala di Benggala.
8. Berita dari Luar Negeri
- Catatan Dinasti Tang, Sriwijaya beberapa kali mengirim
utusannya
ke Cina yang datang pada tahun 971.972,974,975,980,dan 983 M.
- Catatan I-Tsing, Dalam perjalanannya ke India tahun 672 M
Ia
singgah di Kerajaan Sriwijaya.Ia melanjutkan ke India
tetapi Ia
kembali lagi untuk menerjemahkan Kitab Suci Agama Budha ke
dalam bahasa Cina dengan
bimbingan Sakyakirti.
Raja – Raja yang berkuasa :
1. Dapunta Hyang
Pada
pemerintahannya berhasil memperluas wilayah kekuasaannya
sampai Jambi.
2. Balaputra Dewa
- Balaputra Dewa sebenarnya
adalah raja Mataram (Jawa Tengah)
pada masa dinasti Syailendra, namun pada masa
pemerintahannya
terjadi pemberontakan oleh Pramowardani yang merupakan
kakanya sendiri dan dibantu oleh Rakai
Pikatan dari dinasti Sanjaya.
Kemudian Ia melarikan diri ke Sriwijaya dibawah kekuasaan
Dharmasetru
(Kakak dari Ibu Balaputra Dewa).Kemudian ketika
Dharma Setru meninggal ia tidak memilik
keturunan dan mengangkat
Balaputra Dewa menjadi Raja.
- Pada masa
pemerintahannya Sriwijaya mengalami Masa Keemasan
dengan meningkatkan kegiatan pelayaran dan perdagangan. Ia juga
menjalin
hubungan yang baik dengan kerajaan−kerajaan di luar
negeri,
seperti Kerajaan Benggala dan Chola di India. Bahkan pada
masa pemerintahan
Balaputeradewa ini, Sriwijaya dikenal sebagai
pusat perdagangan dan penyebaran
Buddha di Asia Tenggara.
3. Sanggrama Wijayaytungga Warman
Pada masa
pemerintahannya Sriwijaya berhasil ditaklukan oleh
Kerajaan Chola dan Ia
ditawan. Kemudian dibebaskan kembali
pada masa Rajendracholadewa.
Kehidupan di Kerajaan Sriwijaya
1. Kehidupan Politik
Dalam Politiknya
Kerajaan Sriwijaya berhasil menjalin hubungan
kerjasama :
a. Sriwijaya dengan Kerjaan Pala
b. Sriwijaya dengan Kerajaan Colamandala
c. Sriwijaya dengan Cina
2. Kehidupan Ekonomi
Dalam Ekonominya
Sriwijaya merupakan pusat perdagangan di
Asia Tenggara karena letaknya di jalur
perdagangan India-China.
3. Kehidupan Sosial-Budaya
Dalam Sosbudnya
Sriwijaya merupakan pusat penyebaran agama
Buddha.
/Faktor Pendorong/
1) Letaknya strategis
berada pada jalur perdagangan India–Cina.
2) Sriwijaya
telah menguasai Selat Malaka, Selat Sunda,
Semenanjung Malaya,dan Tanah Genting Kra sebagai
pusat perdagangan.
3) Hasil bumi
Sriwijaya dan sekitarnya sebagai mata
perdagangan yang berharga, terutama rempah-rempah
dan emas tersedia banyak.
4) Armada lautnya
kuat sehingga mampu menjalin hubungan
dan kerja saman dengan Kerajaan India dan Cina.
5) Pendapatan
Sriwijaya melimpah ruah yang berasal dari:
a) bea cukai
barang dagangan yang keluar-masuk,
b) bea cukai
kapal asing yang melalui bandarnya,
c) upeti para
pedagang dan raja taklukan, dan
d) hasil bumi serta hasil perdagangan
sendiri.
/Sebab Keruntuhan/
1) Berulang kali
diserang oleh Kerajaan Colamandala dari India.
2) Kerajaan taklukan
Sriwijaya banyak yang melepaskan
diri dari kekuasaannya,misalnya Ligor,
Tanah Kra,
Kelantan, Pahang, Jambi, dan Sunda.
3) Terdesak oleh
perkembangan kerajaan di Thailand yang
meluaskan pengaruhnya ke
arah selatan (Semenanjung Malaya).
4) Terdesak pengaruh
Kerajaan Singasari yang menjalin
hubungan dengan Kerajaan Melayu
(Jambi).
5) Mundurnya
perekonomian dan perdagangan Sriwijaya
karena bandarbandar pentingnya sudah
melepaskan diri
dari Sriwijaya.
6) Kemungkinan
juga tidak adanya tokoh yang cakap dan
berwibawa untuk memimpin kerajaan sebagai akibat dari
kurangnya pengaderan.
Thanks uda mampir diblog ane.
Semoga Bermanfaat.
No comments:
Post a Comment